Syukur, mungkin kata itu memang
pantas diucapkan atas kelahiran si anggota baru keluarga. Perjuangan yang sarat
penat ketika sembilan bulan mengandung dan perjuangan antara hidup dan mati
ketika melahirkan seolah terhapus begitu saja saat mendengar tangisan
pertamanya di dunia ini. Bila ini adalah pengalaman pertama tentunya akan
menjadi suatu pengalaman yang tak terlupakan dan tak bisa dipungkiri, perasaan menjadi
wanita seutuhnya telah membuncah di dada.
Namun, tak jarang yang juga
merasakan kepanikan usai persalinan. Panik karena tidak tahu apa yang harus
dikerjakan. Oleh karena itu, persiapan yang baik harus dilakukan. Salah
satunya, dengan memahami hal-hal apa saja yang perlu diketahui dan dilakukan
untuk si buah hati Anda.
Tulisan berikut akan mengajak Anda
menelusuri 20 (dua puluh) hal penting yang perlu Anda ketahui tentang perawatan
bayi baru lahir. Hal-hal ini sengaja dirangkum dari kondisi tersering yang
sering dialami dalam enam bulan pertama perawatan bayi. Semoga kepanikan akibat
perasaan ketidakmampuan akan tergantikan dengan semangat yang menggebu-gebu
untuk memberikan yang terbaik bagi si kecil. Selamat menyimak.
1. ASI (Air Susu Ibu) yang tidak
keluar pada hari pertama dianggap masih normal.
Benar. Pada dua tiga hari pertama,
produksi ASI masih sangat sedikit. Hal ini sesuai dengan keadaan si bayi,
dimana masih banyak terdapat cairan dalam tubuh bayi sehingga bayi tidak banyak
membutuhkan ASI atau PASI dalam dua tiga hari pertama. Anda tidak perlu
memberikan si kecil susu formula lantaran kuatir si kecil akan kehausan karena
tidak mendapatkan ASI.
2. ASI sebaiknya diberikan segera
setelah lahir.
Dewasa ini, para dokter ahli
kebidanan menganjurkan agar bayi yang baru lahir segera disusui. Hal ini
bernilai positif karena kondisi ini adalah kontak kulit pertama bayi dengan
ibunda tercinta. Sebuah kegiatan yang menciptakan ikatan batin yang tak
ternilai. Bayi baru lahir bayi sudah dapat menangis dan bernapas dengan baik
serta tubuhnya sudah dibersihkan dari darah dan lendir) diletakkan di dada ibu.
Ajaibnya, meski bayi belum dapat melihat dengan sempurna, ia akan akan
merangkak mencari puting ibunya dan akan mulai menyusu. Susui sedari awal bayi
Anda dalam 30 menit setelah lahir. Kegiatan pengenalan awal dalam menyusui ini
dikenal dengan istilah breast crawl atau dikenal juga dengan Inisiasi
Menyusui Dini. Pemberian ASI dini ini akan merangsang keluarnya ASI
selanjutnya.
3. ASI adalah makanan yang terbaik
bagi bayi.
ASI memang terbukti paling unggul
dan merupakan makanan terbaik bagi bayi. Apa pasal? ASI adalah anugerah
terindah dari Tuhan untuk bayi. Anda akan tercengang karena begitu banyak
kandungan gizi di dalam ASI. Apa saja yang manfaat ASI? Pertama, ASI mengandung
semua kebutuhan gizi yang diperlukan bayi. Kedua, ASI mengandung zat gizi yang
mudah dicerna bayi. Ketiga, produksi ASI sesuai dengan kebutuhan bayi.
Kemudian, yang keempat, ASI mengandung berbagai zat anti sehingga bayi tidak
mudah terkena infeksi. Manfaat kelima adalah ASI tidak mengandung kuman.
Keenam, ASI selalu segar dan tidak pernah basi serta bisa diberikan kapan saja
dan dimana saja. Ketujuh, ASI dapat mencegah alergi. Dan kedelapan, yang
merupakan bagian terpenting, ASI akan mempererat hubungan batin antara Anda dan
dirinya. Masih adakah alasan kita untuk tidak memberikan ASI untuk si kecil?
Berikanlah ASI secara ekslusif hingga bayi berusia 6 bulan.
4. Menyusui pun ada ilmunya.
Cara menyusui yang benar dapat
dilakukan dengan cara-cara berikut. Letakkan wajah bayi menghadap ke payudara
Anda dengan cara menyangga kepala bayi dengan satu tangan. Posisi ini akan
membuat kepala bayi lebih tinggi daripada dada dan perutnya (seperti posisi
setengah duduk). Dekaplah bayi Anda dengan lembut sehingga perutnya akan
bersentuhan dengan perut Anda. Dengan tangan Anda yang lain, sanggalah payudara
agar mudah dicapai oleh mulut bayi. Pastikan puting payudara dan bagian sekitar
areola (bagian berwarna hitam yang mengelilingi puting payudara Anda) masuk ke
dalam mulut bayi. Biarkan ia mengisap sampai kenyang dan penting pula,
biasakan ia mengisap dari kedua payudara Anda.
Posisi menyusui sambil berdiri yang
benar
Posisi menyusui sambil duduk yang
benar
Posisi menyusui sambil rebahan yang
benar
5. Pemberian ASI sebaiknya tidak
boleh diselingi dengan susu formula.
Perlu dicatat bahwa bila tidak ada
hal-hal yang menghalangi ibu memberikan ASI pada bayi seperti kondisi ibu yang
sakit berat, atau bila mendapat sedang dalam tahap pengobatan dengan obat yang
dapat dikeluarkan bersama ASI dan dapat membahayakan kesehatan bayi atau bila
ASI tidak dapat keluar sama sekali, maka pemberian susu formula mendapat
tempat.
Sebaliknya, bila ASI diselingi
dengan pemberian PASI (Pengganti ASI, misalnya susu formula) padahal ibu tidak
ada halangan memberikan ASI, akan memberikan dampak yang tidak baik. Produksi
ASI akan berkurang karena tidak selalu dikosongkan melalui rangsangan hisapan
bayi. Segala kebaikan dan manfaat ASI tentunya tidak akan diperoleh oleh bayi.
Selain itu, bayi akan mulai belajar minum dengan dot, yang bagi si kecil,
kegiatan ini lebih menyenangkan karena ia tidak perlu bersusah payah mengisap
namun pancaran susu cukup banyak. Mungkin, pernyataan berikut cukup bijak
mewakili kondisi ini: untuk apa memberikan pengganti, jika yang digantikan
masih ada. Setuju ya?
6. Bayi tampak kuning pada minggu
pertama masih dianggap normal.
Kuning pada bayi, atau istilah
medisnya adalah ikterus, boleh jadi hal yang normal dan bisa juga sebaliknya.
Pada sebagian besar bayi, kondisi ini masih normal. Kuning pada bayi biasanya
muncul pada hari ketiga setelah lahir, terlihat samar-samar Warna kuning ini disebabkan
adanya kadar bilirubin – suatu zat hasil pengolahan sel darah merah – yang
meninggi di dalam darah. Bila diperiksa, kadarnya mencapai 5 mg per 100 cc
darah atau lebih. Normalnya, kadarnya kurang dari 1 mg per 100 cc darah. Warna
kuning ini harus menghilang setelah minggu kedua. Jadi, bila kuning muncul
sedari hari pertama atau kuningnya tidak menghilang setelah 10 hingga 14 hari,
sebaiknya perlu diperiksa dengan teliti. Kadar bilirubin yang terlampau tinggi,
pada bayi baru lahir, dapat membahayakan bayi karena dapat merusak otak.
7. Bayi yang kuning tidak perlu
dijemur dibawah sinar matahari.
Sebenarnya tidak perlu menjemur bayi
kuning di bawah sinar matahari karena memang tidak ada manfaatnya. Kuning pada
bayi akan menghilang dengan sendirinya pada minggu kedua. Namun bukan berarti
hal ini dilarang. Silahkan lakukan bila hal ini dapat memberikan efek
psikologis pada Anda dengan catatan, jangan terlalu lama. Lakukan selama kurang
lebih 15menit dibawah sinar matahari pagi tatkala matahari belum terlalu
tinggi.
8. Talipusat butuh perawatan yang
tepat.
Talipusat bayi bukan hiasan semata.
Perawatan perlu dilakukan agar tidak terjadi infeksi sebelum talipusat lepas
dengan sendirinya (istilahnya disebut dengan puput). Prinsipnya adalah menjaga
puntung talipusat supaya tetap bersih dan kering hingga dapat lepas dengan
sendirinya. Anda tidak perlu mengoleskan apapun pada puntung. Bila keadaannya
tetap kering, Anda dapat membersihkan setiap selesai mandi atau buang air
dengan menggunakan cotton bud (pembersih liang telinga) yang diolesi
alkohol 70%. Sebaiknya tidak menggunakan antiseptik karena kandungan yodium di
dalamnya dapat mengganggu pertumbuhan kelenjar gondoknya. Bila menggunakan
popok, lipat popok dibawah pusat, tidak membalut talipusat. Hal ini dimaksudkan
agar ketika si kecil buang air kecil, talipusat tidak basah terkena air
kencing. Talipusat umumnya lepas dalam waktu 5 hari hingga 7 hari meski kadang
ada yang sampai dua minggu.
9. Cara bijak memandikan bayi.
Sebenarnya, bayi tidak perlu
dimandikan (yakni dengan mencelupkan ke dalam bak mandinya) dalam 1 – 2 minggu
pertama. Namun bayi harus tetap dibersihkan dan dikeringkan setiap kali pipis
atau buang air besar. Kalau puntung talipusat belum puput, bayi cukup dibersihkan
dengan lap saja karena puntung talipusat yang basah, cenderung menimbulkan
infeksi. Gunakan air hangat-hangat kuku. Bukalah pakaiannya dan segera selimuti
dengan handuk. Buka daerah tubuh bayi yang akan dilap saja agar bayi tidak
kedinginan. Untuk wajah, tidak perlu menggunakan sabun. Gunakan sabun untuk
mengelap bagian tubuh lainnya. Jangan lupa bersihkan juga daerah
selangkangannya.
Kalaupun Anda lebih memilih untuk
memandikannya, tidak mengapa. Yang penting, tahu caranya. Bila talipusat belum
puput, Anda dapat menyelupkan ke dalam bak mandi kecil khusus si kecil. bayi
boleh dimandikan di dalam bak mandi kecil. Gunakan air hangat-hangat kuku.
Masukkan bayi secara perlahan-lahan. Mula-mula, basuhlan wajah, bagian kepala,
kemudian seluruh tubuhnya tanpa menggunakan sabun. Lalu basuh kembali tubuh dan
bagian lainnya dengan sabun, kemudian dibilas. Bila talipusat belum puput,
segera keringkan talipusatnya seusai mandi dan olesi dengan alkohol 70%.
10. Napas bayi berbunyi grok-grok
tidak selalu berarti pilek.
Pada bayi hingga usia beberapa
bulan, rongga hidungnya masih sempit terutama saat pagi hari atau udara dingin.
Alhasil, napasnya menjadi berbunyi grok-grok. Jadi, bukan berarti pilek. Tidak
perlu diobati karena akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.
Penyebab lainnya, adalah adanya
peningkatan produksi lendir yang biasanya dialami bayi dengan bakat alergi atau
bila ada infeksi misalnya influensa. Jadi, yang perlu dicermati adalah apakah
bayi ada alergi atau infeksi yang biasanya ditandai dengan adanya demam.
11. Keluarnya bercak darah dari
kemaluan dapat terjadi pada bayi perempuan.
Bercak darah kadang disertai lendir
dari liang kemaluan bayi perempuan seperti menstruasi memang dapat terjadi. Hal
ini disebabkan masih adanya pengaruh hormon estrogen ibu yang banyak diproduksi
oleh ibu semasa bayi dalam kandungan. Hormon estrogen ini mempengaruhi kelenjar
pada rahim bayi perempuan. Tidak perlu dikuatirkan dan hal ini tidak
membutuhkan pengobatan karena akan hilang dengan sendirinya seiring dengan
penurunan kadar hormon estrogen pada bayi.
12. Pemakaian gurita atau bedong
pada bayi tidak dianjurkan.
Sejatinya, bayi dipakaikan gurita
dengan tujuan untuk menghangatkan bayi dan mencegah pusar bodong. Hal ini tidak
dianjurkan karena memang tidak beralasan. Pemakaian gurita, apalagi bila
dipakaikan terlalu ketat, dapat menekan dinding perut bayi sehingga tidak dapat
secara bebas mengembang sewaktu bernapas. Alhasil, gurita akan menghalangi
pernapasan bayi. Selain itu, gurita yang terlalu ketat juga akan menekan
dinding perut sehingga dapat menyebabkan bayi lebih mudah muntah ataupun gumoh.
Sedangkan pemakaian bedong biasanya
dengan tujuan mencegah kaki bayi bengkok. Hal ini juga tidak ada pembenarannya.
Pembedongan bayi, sebenarnya lebih tepat bila ditujukan agar bayi merasa hangat
dan tidur dengan tenang, namun dengan catatan, kenakan bedong dengan longgar.
Yang sering terjadi adalah bayi dibedong terlalu rapat dan kuat. Padahal ini
tidak boleh karena dapat mengganggu peredaran darah, menghambat pernapasan, dan
juga dapat mengganggu perkembangan gerakan (motorik) bayi karena tangan dan
kakinya tidak dapat bergerak dengan leluasa.
13. Makanan tambahan selain ASI
tidak dianjurkan diberikan sebelum usia 6 bulan.
Makanan tambahan baru boleh
diberikan setelah bayi berusia 6 bulan. Sampai usia 6 bulan, sebenarnya ASI
saja sudah cukup memenuhi semua kebutuhan nutrisi bayi. Kondisi ini juga
berlakui untuk yang mendapatkan susu formula (karena tidak bisa mendapatkan
ASI), makanan tambahan tetap diberikan pada usia 6 bulan. Memberikan makanan
tambahan sebelum usia 6 bulan memberikan risiko tersedak yang lebih besar dan
lebih mudah terjadi alergi. Kematangan saluran cerna bayi umumnya terjadi pada
usia 4 hingga 6 bulan termasuk kematangan mekanisme menelan.
Sejenak, kalau kita mencermati,
sebelum usia 6 bulan, bayi akan menunjukkan penolakan terhadap makanan bila
Anda suapi. Bayi akan melakukan refleks mendorong dengan lidahnya semua benda
padat yang masuk mulutnya, kecuali puting susu atau dot yang sudah dikenal
sebelumnya. Refleks ini akan menghilang sendirinya saat usia 6 bulan. Artinya,
secara alami, bayi memang tidak perlu diberikan makanan tambahan selain ASI.
14. Madu tidak boleh diberikan pada
bayi kurang dari 1 tahun.
Hal ini disebabkan karena madu
merupakan tempat yang baik untuk kuman yang disebut Clostridium botulinum
tumbuh. Kuman ini menyebabkan keracunan makanan yang disebut botulisme.
Gejalanya dapat bervariasi mulai dari ringan hingga dapat menyebabkan kematian.
Sembelit yang berkepanjangan, kelemahan pada lengan dan tungkai, lemah saat
menangis dan mengisap susu, adalah gejala yang sering terjadi.
15. Bayi akan tampak sering
tertidur.
Tidak perlu terlalu kuatir. Pada
bulan-bulan pertama kehidupannya, bayi lebih banyak menghabiskan waktunya
dengan tidur. Ia biasanya hanya bangun bilamana lapar atau ada hal yang
membuatnya tidak nyaman misalnya basah karena buang air kecil atau buang air
besar. Bayi baru lahir memang belum mengenai perbedaan siang dan malam. Anda
pun tidak perlu kuatir karena bayi tidur sesuai dengan kebutuhannya. Rata-rata,
bayi baru lahir tidur 16 jam sehari. Kemudian hingga usia 6 bulan, kebutuhan
tidurnya mulai bervariasi antara 10 hingga 18 jam sehari. Namun, bila si kecil
sudah tidur lebih dari dua jam, tidak ada salahnya Anda bangunkan untuk
diberikan ASI.
16. Amati jumlah biji kemaluan bayi
lelaki Anda.
Pada sebagian bayi yang lahir cukup
bulan, satu atau kedua testis (buah zakarnya) belum teraba pada kantung
kemaluan. Secara medis, istilahnya disebut kriptorkismus. Keadaan ini
paling sering terjadi pada bayi yang lahir prematur. Makin prematur bayi
dilahirkan, makin sering pula dijumpai. Biasanya, sekitar 66% kasus
kriptorkismus akan mengalami penurunan testis sebelum usia 6 bulan. Setelah
usia ini, biasanya testis tidak akan turun sendiri sehingga memerlukan
pengobatan. Jika masih tidak turun hingga usia 2 tahun, tindakan bedah
sebaiknya dilakukan. Sebaiknya, diskusikan dengan dokter Anda untuk
merencanakan pengobatan yang tepat dan terbaik. Jangan pernah melakukan
tindakan sendiri seperti memijat atau berusaha mencari letak testis.
17. Mata bayi tampak selalu berair
meski tidak sedang menangis.
Memang benar, mata bayi tampak
berair. Hal ini masih normal,dan ini terjadi karena saluran air matanya yang belum
berfungsi sempurna. Hal ini membuat kotoran mata yang seharusnya terbuang
mengikuti saluran air mata menjadi sedikit menumpuk dan terjadi belekan.
Keadaan ini akan hilang dengan sendirinya meski membutuhkan waktu yang
bervariasi hingga berbulan-bulan. Ada kalanya, orangtua, dianjurkan melakukan
pijatan lembut pada sudut mata di dekat pangkal hidung untuk membantu
melancarkan aliran. Namun, bila terlihat berlebihan, bahkan kotoran matanya
banyak dan lengket, sebaiknya Anda perlu berkonsultasi ke dokter.
18. Bayi dapat menangis tiba-tiba
karena kolik.
Kolik adalah nyeri perut yang
munculnya hilang timbul. Biasanya terjadi pada bayi lelaki, gemuk, usia
berkisar 2-6 bulan. Gejalanya bayi tiba-tiba menangis, rewel, bahkan
tangisannya melengking sehingga membuat orangtuanya panik. Padahal sebelumnya,
si kecil tampak sehat saja. Bujuk rayu orangtua untuk mendiamkan tangisan
seringkali tidak berhasil, malahan justru orangtuanya yang menjadi gelisah.
Bayi terus menangis dan menangis bahkan kadang wajahnya dapat memerah. Namun,
setelah serangan kolik ini selesai, bayi pun akan diam dengan sendirinya dan
akhirnya tidur seolah tidak terjadi apa-apa.
Kuncinya di sini adalah orangtua
harus tetap tenang. Tidak usahlah menggendong bayi hilir mudik berlebihan untuk
menenangkan, apalagi bila ikut-ikutan menangis atau bahkan marah. Boleh saja
menggendong, namun lakukan dengan lembut. Bila memang benar serangan kolik,
maka ini akan berhenti dengan sendirinya dan bayi akan tertidur karena
kelelahan.
19. Bayi sebaiknya tidak ditidurkan
dalam keadaan tengkurap.
Di negara kita, kebanyakan bayi
ditidurkan dalam posisi yang alami yakni terlentang. Dulu, kerap dianjurkan
agar bayi ditidurkan dalam posisi tengkurap atau telungkup. Hal ini dimaksudkan
untuk menghindari bahaya tersedak atau aspirasi, yakni istilah untuk masuknya
makanan ke dalam saluran pernapasan saat bayi gumoh atau muntah. Padahal, yang
dapat terjadi justru sindrom kematian mendadak pada bayi yang ditidurkan
telungkup. Lain hal bila bayi sudah dapat tengkurap dengan sendirinya, biarkan
ia mencari sendiri posisi tidurnya yang nyaman. Jadi dianjurkan, sebelum bayi
berusia 4 bulan, sebaiknya tidak menidurkan bayi dalam posisi telungkup atau
tengkurap.
20. Jangan lupa berikan imunisasi
untuk bayi Anda.
Imunisasi diperlukan untuk
memberikan perlindungan bagi bayi Anda dari penyakit infeksi. Sebaiknya, Anda
memastikan bayi Anda telah diimunisasi, bahkan semenjak baru dilahirkan. Bayi
yang baru lahir perlu mendapat imunisasi BCG, polio, dan hepatitis B. Ikuti
program imunisasi yang diwajibkan pemerintah kita antara lain: vaksin BCG,
polio, hepatitis B, DTP dan campak, yang bisa diperoleh gratis di puskesmas
atau posyandu. Dan program imunisasi yang dianjurkan seperti Hib, MMR, Tifoid,
Hepatitis A, Varisela, IPD (pneumokokus) dan influensa, penting juga Anda
ikuti. Hanya saja, untuk program imunisasi yang dianjurkan ini, Anda harus
menyediakan dana sendiri karena tidak bisa didapatkan secara gratis.
Bahan Bacaan:
- Markum AH, Ismael S, Alatas H, Akib A, Firmansyah A, Sastroasmoro S. Editor. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jilid I. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1991.
- Sastroasmoro S. Membina tumbuh kembang bayi dan balita. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2007
- Sigit IP, Suradi R, Masoara S, Boediharjo SD, Marnoto W. Bahan bacaan manajemen laktasi. Jakarta: Perkumpulan Perinatologi Indonesia. 2004
- Staa Karel A, Meiliasari M. Menjadi dokter anak di rumah. Jakarta: Puspa Swara. 2005.
- Satgas Imunisasi. Jadwal imunisasi anak 2007.